Makalah Produksi, Konsumsi, dan Distribusi

PRODUKSI, KONSUMSI, DAN DISTRIBUSI



Dosen Pengampuh      : Wira Firmansyah, M.Pd

Disusun Oleh  :
                        Nama   :                                                           NIM    :
1.      Handika Yuda Saputra                             160141204
2.      Yoga Pranata                                            160141
3.      Putri Izati Yasidah                                                160141
4.      Fania Yulianti                                           160141


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Produksi, Konsumsi, dan Distribusi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembina  dan teman – teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.



Pangkalpinang, 29 Oktober 2017


Penulis




 BAB I
PEMBAHASAN

A.    Produksi
1.      Pengertian Produksi
“Secara mudah, istilah produksi dan konsumsi ini bisa diterjemahkan dengan pembuatan dan pemakaian”. Dengan kalimat itu, kita maksudkan bahwa secara mudah atau secara sepintas lalu, produksi berarti pembuatan sedangkan konsumsi berarti pemakaian. Bagi kebanyakan orang, produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan dalam pabrik-pabrik atau barang kali juga kegiatan-kegiatan dilapangan pertanian. Akan tetapi didalam ilmu ekonomi, didefinisikan seperti itu sebenarnya terlampau sempit. Richard Ruggles dan istrinya  Nancy D. Ruggles, didalam buku Suherman Rosyidi menuliskan bahwa “in boader terms any process that creates value to already existing goods is production”. Secara lebih luas, setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang adalah produksi. Atau dengan mudah kita katakana bahwa produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang.
Dengan demikian, pembuatan nikel maupun pemberian pelajaran, pembuatan bola lampu maupun penerjemah buku, semuanya dalah contoh-contoh untuk produksi, yakni produksi barang dan jasa. Terkait dengan hal itu, suatu bangsa harus berproduksi untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Produksi harus dilakukan dalam keadaan apapun, oleh pemerintah maupun swasta.  Bahkan tidak perlu di ragukan lagi bahwa hubungan antar bangsa-bangsa didunia yang sedemikian mesranya dewasa ini, salah satu di antara penunjang-penunjangnya adalah produksi barang dan jasa antar barang itu. Akan tetapi produksi tentu saja tidak akan dapat dilakukan kalau tiada bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumbar-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor poduksi (factor of production). Jadi, semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai fakto-faktor produksi.
2.      Fungsi Ekonomi
Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan Fungsi Produksi. Faktor-faktor produksi seperti yang talah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian kewirausahawan. Hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Dengan demikian, didalam menggambarkan hubungan diantara faktor produksi yang digunakan dan tingkan produksi yang dicapai, yang digambarkan dalam hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan dalam jumlah produksi yang dicapai.

B.     Konsumsi
1.      Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan atau tindakan mempergunakan komoditas barang atau jasa untuk memenuhi keinginan, dengan cara atau sikap yang umum, yang dipengaruhi oleh struktur dan pranata sosial di sekitarnya. Skemanya adalah :

Struktur dan Pola cara dan sikap  –> Pranata Sosial dalam kegiatan konsumsi.

Kegiatan konsumsi adalah tindakan atau kegiatan mempergunakan barang/jasa, di mana tindakan itu didasarkan pada makna subjektif, rasionalitas, emosi dan motif tertentu dari individu agar di mengerti dan dipahami oleh orang lain.
Weber berpendapat bahwa selera merupakan pengikat kelompok dalam (ingroup). Actor-aktor kolektif berkompetisi dalam penggunaan barang-barang simbolik. Keberhasilan dalam berkompetisi ditandai dengan kemampuan untuk memonopoli sumber budaya, sehingga akan meningkatkan prestis dan solidaritas kelompok dalam.
Sedangkan Veblen memandang selera sebagai senjata dalam berkompetisi. Kompetisi tersebut berlangsung antar pribadi, antara seseorang dengan orang lain. Jika dalam masyarakat tradisional, keperkasaan seseorang sangat dihargai; sedangkan dalam masyarakat modern, penghargaan diletakkan atas dasar selera dengan mengkonsumsi sesuatu yang merupakan refleksi dari kepemilikan. Dalam masyarakat perkotaan, anggota kelas tertentu mempunyai kemampuan untuk mengonsumsi barang-barang tertentu yang dilekatkan pada gaya hidup dari kelompok status tertentu.
Sosiologi konsumsi dapat didefinisikan :
a.       Suatu kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat yang didalamnya terjadi interaksi sosial dengan konsumsi.
b.      Pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena konsumsi.
Sosiologi konsumsi sebagai kajian dapat dilihat bagimana masyarakat mempengaruhi konsumsi dan bagaimana konsumsi mempengaruhi masyarakat. Masyarakat sebagai realitas eksternal akan menunutun individu dalam menentukan apa yang boleh dikonsumsi, bagaimana cara mengkonsumsinya dan dimana dapat mengkonsumsi.

2.      Pengolongan Konsumsi
Adapun konsumsi dapat digolongkan dalam 2 bagian, yaitu :
a.       Konsumsi langsung dan konsumsi tak langsung. Konsumsi langsung merupakan pengkonsumsian barang yang langsung dilakukan oleh penggguna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya, makanan, minuman, dan pakaian yang langsung dipakai oleh pengguna.
b.      Konsumsi tak langsung merupakan pemakaian benda konsumsi berupa barang dan jasa yang tidak secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang. Contohnya, pembelian bahan baku pabrik yang akan diproses lebih lanjut untuk keperluan penciptaan barang. Pembelian bahan baku dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi, tetapi bukan merupakan konsumsi langsung.
3.      Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Konsumsi
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga :
a.       Faktor-faktor Ekonomi
1)      Tingkat Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang makin tinggi pula daya belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus dipenuhi, dan sebaliknya.
2)      Tingkat Kebutuhan
Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda. Seseorang yang tinggal di kota daya belinya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tinggal di desa.
a)      Jumlah Barang-barang Konsumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat
Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi). Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka sebelum membeli harus banyak menabung.
3)      Tingkat Bunga
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi dari konsumsi akan semakin mahal. Bagi mereka yang ingin mengkonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bank atau menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik mengurangi konsumsi. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan menyimpan uang di bank terasa lebih menguntungkan ketimbang dihabiskan untuk dikonsumsi. Jika tingkat bunga lebih rendah yang terjadi adalah sebaliknya.
4)      Barang Tahan Lama
Barang tahan lama adalah barang yang dapat dinikmati sampai pada masa yang akan datang (biasanya lebih dari satu tahun). Adanya barang tahan lama ini menyebabkan timbulnya fluktuasi pengeluaran konsumsi. Seseorang yang memiliki banyak barang tahan lama, seperti lemari es, perabotan, mobil, sepeda motor, tidak membelinya lagi dalam waktu dekat. Akibatnya pengeluaran konsumsi untuk jenis barang seperti ini cenderung menurun pada masa (tahun) yang akan datang. Pengeluaran konsumsi untuk jenis barang ini menjadi berfluktuasi sepanjang waktu, sehingga pada periode tersebut pengeluaran konsumsi secara keseluruhan juga berfluktuasi. 
5)      Harga Barang
Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung menurun sedangkan jika harga barang dan jasa turun maka daya beli konsumen akan naik. Hal ini sesuai dengan hokum permintaan.
b.      Faktor Non- Ekonomi
1)      Kebiasaan Masyarakat
Di zaman yang serba modern muncul kecenderungan konsumerisme didalam masyarakat. Penerapan pola hidup ekonomis yaitu dengan membeli barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan, maka secara tidak langsung telah meningkatkan kesejahteraan hidup. Faktor sosial-budaya masyarakat juga berpengaruh terhadap besarnya konsumsi. Misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dam tata nilai karena ingin meniru kelopmok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang mengeluarkan uang ratusan juta, bahakan miliarab rupiah, hanya untuk membeli rumah idaman.
Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, seingga menyebabkan tejadinya perubahan/peningkatan konsumsi. Karena itu bisa saja terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapat rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya.
2)      Tingkat Pendidikan
Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Contohnya seorang sarjana lebih membutuhkan computer dibandingkan seseorang lulusan sekolah dasar.
3)      Mode
Barang-barang yang baru menjadi mode dalam masyarakat biasanya akan laku keras di pasar sehingga konsumsi bertambah. Dengan demikian mode dapat mempengaruhi konsumsi. Manusia senantiasa berusaha untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran dengan memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Usaha itu dilakukan dengan mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan.
4)      Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun rata-rata per orang atau keluaraga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absoult tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada penduduk Singapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh kali lipat penduduk Singapura.

C.     Distribusi
1.      Pengertian Distribusi
Dalam usaha untuk memperlancar arus barang/jasa dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah memilih secara tepat saluran distribusi (channel of distribution) yang akan digunakan dalam rangka usaha penyaluran barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
 Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting bagi produsen, sebab kegiatan tersebut mampu menyalurkan barang yang dihasilkan produsen kepada masyarakat. Apabila barang atau jasa tidak disalurkan kepada konsumen maka hasil produksi tersebut hanya akan menumpuk di gudang saja sehingga produsen akan mengalami kerugian. Barang atau jasa akan berguna jika sudah berada di tangan konsumen. Oleh karena itu, produsen berusaha menyalurkan barang atau jasa tersebut kepada konsumen.
Usaha jasa yang terkait dengan kegiatan distribusi di antaranya adalah perdaganan, pengepakan, angkutan, dan asuransi. 
2.      Pengertian Saluran Distribusi
Kegiatan distribusi akan berjalan lancar jika ditunjang oleh saluran distribusi yang tepat. Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga atau badan yang memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen. Lembaga-lembaga atau badan tersebut antara lain pedagang, distributor, agen, makelar, pengecer dan lain-lain. Beberapa pengertian Saluran Distribusi antara lain sebagai berikut:


a.       Menurut David A. Revzan
Saluran Distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai. Pengertian Distribusi yang dikemukakan tersebut masih bersifat sempit karena istilah barang sering diartikan sebagai suatu bentuk fisik, sehingga akibatnya lebih cenderung menggambarkan pemindahan jasa-jasa atau kombinasi antara baranf dan jasa.
b.      Menurut The American Marketing Association
Saluran Distribusi merupakan suatu struktur unik organisasi dalam perusahaan yang terdiri dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer melalui sebuah komoditi, produk atau jasa dipasarkan. Definisi ini lebih luas dibandingkan dengan definisi yang pertama. Dengan memasukkan istilah struktur menjadikan definisi ini memiliki tambahan arti yang bersifat statis pada saluran dan tidak dapat membantuuntuk mengetahui tentang hubungan-hubungan yang ada antara masing-masing lembaga.
c.       Menurut C. Glenn Walter
Saluran Distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan pasar tertentu.
d.      Menurut Philip Kotler
Saluran Distribusi sebagai himpunan perusahaan dari perorangan yang mengambil alih hak, atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen.
Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui adanya beberapa unsur penting yaitu:
a.       Saluran Ditribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
b.      Tujuan dari Saluran Distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu. Dengan demikian pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
c.       Saluran Ditribusi melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai tujuan, yaitu mengadakan penggolongan dan mendistribusikannya
Dalam islam, kegiatan distribusi yang berkaitan dengan definisi tersebut di atas memang tidak dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an atau pun Al-Hadits, hanya saja sebagaimana pada prinsip konsumsi dan produksi, islam memberikan norma etis tentang bagaimana seharusnya umat islam untuk bersikap dermawan. Jadi, kegiatan distribusi dalam islam ada dua orietasi, pertama adalah menyalurkan rezeki (harta kekayaan) untuk di infakkan (di distribusikan) demi kepentingan sendiri maupun orang lain, seperti; pengeluaran zakat sebagai pensucian harta dan jiwa serta mendermakan sebagian harta bendanya. Kedua, berkenaan dengan mempertukarkan hasil-hasil produksi dan daya cipta kepada orang lain yang membutuhkan, agar mendapatkan laba sebagai wujud dari pemenuhan kebutuhan atas bisnis oriented. 
3.      Macam-macam Distribusi
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, panjang pendeknya saluran distribusi tergantung bergantung dari kebijakan perusahaan, diantaranya :
a.       Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.
b.      Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
c.       Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
d.      Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
e.       Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
4.      Fungsi Distribusi Pendapatan.
Untuk mencapai pembangunan pemerataan dan kesejahteraan yang seimbang, Islam memberikan nilai-nilai pembangunan tersebut berdasarkan pada keyakinan bahwa umat Islam merupakan umat terbaik, khaira ummat. Motivasi ini dimaksudkan agar mereka mencoba menggunakan instrumen-instrumen ekonominya dengan cara yg baik dan benar.salah satu instrumen tersebut adalah peranan negara dalam mengambil dan memutuskan kebijakan yg efektif dan tepat dalam memenuhi hajat hidup orang banyak,sebagaimana tujuan adanya negara.
Pada umumnya, tujuan negara adalah keadilan, kebajikan, kebebasan, kesempurnaan hidup atau bagi kmuliaan Sllah. Sebagaimana dikatakan al-mawardi bahwa pemerintahan efektif mutlak diperlukan untuk mencegah kezaliman dan ketidak adilan.karna itu,ia menekankan bahwa negara islam harus tetap melanjutkan misi rasulullah saw, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.
Jadi, tujuan negara adalah agar dapat mengayomi warganya dalam membantu memantapkan kesejahteraan seluruh manusia.hal senada dikatakan taqyuddin an-nabhani, bahwa pada saat negara melihat adanya ancaman terhadap keseimbangan ekonomi didalam masyarakat,maka negara harus menyelesaikan ancaman tersebut,dengan cara mendistribusikan kepada orang yg tidak sanggup memenuhi kebutuhannya, dengan harta dari baitul maal, apabila didalam baitul maal ada harta yang diperoleh dari ghanimah serta hak milik umum.
Jadi, fungsi distribusi pendapatan sebagaimana tersebut diatas adalah untuk mencapai keseimbangan ekonomi, meskipun negara merupakan pasar besar.
Ada pun fungsi distribusi dilakukan oleh badan usaha atau perorangan sejak pengumpulan barang dengan jalan membelinya dari produsen untuk disalurkan ke konsumen, berdasarkan hal tersebut maka fungsi distribusi terbagi atas:
a.       Fungsi pertukaran, dimana kegiatan pemasaran atau jual beli barang atau jasa yang meliputi pembelian, penjualan, dan pengambilan resiko (untuk mengatasi resiko bisa dilakukan dengan menciptakan situasi dan kondisi pergudangan yang baik, mengasuransikan barang dagangan yang akan dan sedang dilakukan).
b.      Fungsi penyediaan fisik, berkaitan dengan menyediakan barang dagangan dalam jumlah yang tepat mencakup masalah pengumpulan, penyimpanan, pemilahan, dan pengangkutan.
c.       Fungsi penunjang, ini merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan lancar, fungsi ini meliputi pelayanan, pembelanjaan, penyebaran informasi, dankoordinasi. 


5.      Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen kekonsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler adalah :
a.       Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
b.      Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.
c.       Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
d.      Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
e.       Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembagakeuangan lainnya.
f.       Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain.
g.      Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
h.      Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
i.        Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan salurandistribusi. 


BAB II
HASIL PENELITIAN

A.    Produksi, Konsumsi, dan Distribusi Batu Akik
1.      Produksi Batu Akik
Batu akik yang indah ternyata melewati serangkaian proses pembuatan yang tidak sebentar. Mulai dari batu mentah atau bongkahan hingga tahap penyelesaiaan, harus dikerjakan secara teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa pengerajin batu akik di Indonesia masih menggunakan teknik dan cara tradisional yang sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun. Pada umumnya, para pengerajin di Indonesia masih menggunakan dinamo yang dimodif menjadi mesin batu asah.
a.       Peralatan untuk membuat Batu Akik
Adapun beberapa serangkaian prosesnya, nanti akan kami jelaskan kepada anda. Sebelum itu, kita harus menyempurnakan peralatan-peralan yang harus anda penuhi untuk membuat batu akik. Berikut beberapa peralatan yang mendukung proses pembuatan batu akik :
1)      Dinamo - Anda dapat menggunakan dinamo ukuran 250 Watt - 750 Watt. Silahkan anda pilih sendiri dinamo seperti apa yang cocok untuk keperluan anda. Setelah anda mendapatkan dinamo tersebut, anda dapat merakitnya untuk bisa memaksimalkan dua sisi as dinamo untuk dilekatkan batu asah. Sehingga satu dinamo bisa digunakan untuk 2 buah batu asah. Ukuran As jangan terlalu panjang, agar tidak terjadi getaran kuat saat mesin dihidupkan. Sesuaikan dengan keperluan anda
2)      Batu Asah - Batu asah yang bisa anda pakai umumnya berukuran 6 sampai 8 inchi. Pilih Batu Asah merek Norton, karena kualitasnya lebih baik daripada batu asah lainnya. Untuk melengkapinya, anda bisa juga menyediakan batu asah pisau, sebagai pelengkap jika sewaktu-waktu diperlukan.
3)      Gerinda Tangan - Biasanya alat ini digunakan untuk memotong keramik. Untuk harganya tidak terlalu mahal. Anda dapat membelinya untuk keperluan pembuatan batu akik. Alat ini bermanfaat nantinya untuk memotong dan membelah batu bongkahan yang akan dijadikan.
4)      Meja - Untuk hal ini sesuaikan dengan keperluan anda
5)      Kertas Pasir/Amplas - Persiapkan kertas pasir ukuran 1000, 1200, dan 1500.
6)      Serbuk Intan/Kertas Intan/Kulit - Perlengkapan yang terakhir untuk tahap finishing, anda bisa mempersiapkan benda-benda tersebut untuk proses pengkilapan.
Setelah bahan-bahan diatas sudah dipersiapkan. Anda bisa memulai untuk merakit dinamo dan melekatkan batu asah. Jika hal tersebut sudah dipersiapkan, maka kini anda sudah bisa melakukan proses pembuatan batu akik. Beberapa teknik pembuatan batu akik sebenarnya didapatkan secara otodidak, namun kami akan memberikan serangkaian tahapan-tahapan yang dilakukan pengerajin dalam proses pembuatan batu akik.
b.      Proses Pembuatan Batu Akik
Untuk membuat batu akik, anda harus sudah memiliki bahan atau bongkahan batu yang akan dijadikan. Silahkan anda memilih sisi mana yang baik untuk dijadikan dan sisi mana yang seharusnya dibuang. Berikut tahapan proses pembuatan batu akik :
1)      Potong bongkahan batu akik menjadi kotak-kotak kecil. Sesuaikan ukurannya. Hal ini diperlukan agar dapat menghemat batu asah milik anda. Jika anda ingin membuat batu akik berukuran kecil, maka buatlah potongan kotak-kotak kecil. Membentuk potongan batu bongkahan menjadi kotak dapat mempermudah anda membentuk model batu akik. Jangan lupa untuk menyiram air secara terus menerus saat proses pemotongan untuk menghindari batu akik menjadi retak.
2)      Lakukan teknik pengasahan. Hidupkan dinamo dan bentuk lah ukuran batu akik terlebih dahulu. Tahapan pertama ini, anda harus menyesuaikan batu akik dengan panjang dan lebar dari ikatan batu cincin. Jika anda masih pemula, anda dapat membuat coretan dan menggarisi batu akik untuk mengetahui ukurannya. Bentuk umum batu akik adalah bulat, oval, dan lonjong. Tetapi anda dapat menyesuaikannya. Pada tahap ini anda hanya membentuk pola dari batu akik dan belum mengasah bagian atasnya. Sebagai tambahan, anda dapat menggunakan selang infus untuk tetap memberikan air terhadap batu asah dan batu akik anda.
3)      Setelah pola batu akik didapatkan, kini asahlah bagian atasnya. Anda dapat mengasah sisinya terlebih dahulu untuk membentuk sebuah bulatan. Pada tahap ini kami sangat sulit menjelaskannya kepada anda. Karena pada umumnya, kreatifitas anda lah yang bermain.
4)      Setelah batu diasah dan sudah menunjukkan bentuk, maka timbang dan perhatikan baik-baik lapisan mana yang miring dan perlu anda asah kembali.
5)      Jika sudah, maka tahapan berikutnya adalah menggosok batu akik dengan kertas pasir. Pada tahap ini, anda dapat memperhatikan secara seksama bagian lapisan batu yang mengalami bendolan karena tidak rata dalam proses penggosokkannya. Kertas pasir sangat bermanfaat untuk itu. Ukuran kertas pasir 1000 bisa anda gunakan dalam tahapan pertama penggosokkan.
6)      Setelah itu, anda dapat meningkatkan ukuran kertas pasir ke ukuran 1200. Pada ukuran 1200, lapisan batu akan terlihat halus namun belum mengkilap. Anda dapat menggunakan sendal bekas sebagai alasnya, untuk mempermudah proses penghalusan.
7)      Setelah proses penghalusan pada struktur lapisan batu telah anda jalankan, kini saatnya anda memasuki pada proses penyelesaiaannya, yaitu tahapan finishing.
8)      Gunakan kain jeans untuk membantu pengkilapan batu akik. Tabur serbuk intan atau bubuk cat, pada kain tersebut jika anda tidak memiliki kulit. Setelah serbuk sudah ditabur, anda dapat menggunakan minyak jaitun atau minyak makan sebagai pembantunya.
9)      Kini batu akik anda telah jadi. Proses ini dapat berubah-ubah sesuai keadaan dan situasi anda. Kebanyakan masalah terjadi pada proses pembentukan pola. Jika tidak teliti, maka batu akik anda akan hancur. Selain itu, ada beberapa jenis batu akik yang sulit sekali menjadi mengkilap. Disini anda membutuhkan kesabaran yang tinggi untuk menggosok batu akik menjadi mengkilap.

2.   Konsumsi Batu Akik

Batu permata telah menjadi barang kebutuhan masyarakat dunia maju dan menjadi lambang untuk tingkat konsumsi serta kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Batu permata terbagi menjadi dua kategori yakni alami dan buatan. Karena faktor kondisi geografis, Indonesia memiliki beragam jenis batu akik yang sangat diminati pembeli dari seluruh dunia. Indonesia menempati urutan kedua pasar batu permata terbesar di dunia setelah Tiongkok dan merupakan negara penghasil beragam batu akik terbaik di dunia.Namun sayang, potensi batu permata di Indonesia belum digarap secara optimal, padahal batu permata dari Indonesia sangat diminati pasar internasional. Batu mulia Kalimaya dari Banten dan Giok Aceh yang telah go internasional merupakan batu mulia kualitas terbaik.
Sejak era tahun 1970an, demam batu permata melanda berbagai negara di seluruh dunia dan permintaan terus bertambah setiap harinya. Menurut data statistik, permintaan permata dan batu mulia di seluruh dunia tumbuh antara 5 persen sampai 10 persen per tahun yang diikuti oleh kenaikan harga pada kisaran 8 persen sampai 12 persen. Nilai perdagangan batu permata dunia pada tahun 1950an mencapai 200 juta dolar amerika serikat.
Pada tahun 1970an naik hingga 25 miliar dolar amerika serikat, lalu di akhir 1980an mencapai 72 miliar dolar amerika serikat. Dan saat ini telah menembus 100 miliar dolar amerika serikat. 
Perhiasan memang telah menjadi kebutuhan masyarakat negara - negara maju. Jumlah kepemilikan permata di suatu negara menunjukkan tingkat konsumsi dan kekayaan negara tersebut. Saat ini, urutan negara pengimpor perhiasan di dunia diduduki oleh Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Kanada, Swiss, dan Jerman.
Sementara yang datang ke Indonesia untuk belanja batu akik adalah para pedagang asal Tiongkok dan Singapura. Negara Indonesia memiliki beragam jenis batu permata yang dijual ke luar negeri, kemudian dijual lagi dengan nama lain. Contohnya batu Bacan Halmahera yang dijual lagi ke Korea Selatan dengan nama Jade.  Karena itulah banyak pengusaha batu permata dalam negeri yang berharap bisa mendiskusikan konsep pengembangan, termasuk juga menyusun peraturan yang lebih baik untuk industri batu permata.

3.      Distribusi Batu Akik
Menurut Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa, ekspor perhiasan dan permata merupakan kombinasi emas, perak, batu akik, dan permata. Tingginya nilai ekspor perhiasan dan batu akik disebabkan unik dan beragamnya batu akik yang dimiliki berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Nuz Nuzulia, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Negara Kementerian Perdagangan, lonjakan signifikan ekspor tersebut berasal dari produk perhiasan yang meningkat 36%.
Batu akik menjadi sebuah fenomena baru bagi warga Indonesia. Demam batu jenis blue oval, mizone, bacan, dan berbagai jenis lainnya pun tidak hanya melanda kalangan dewasa, tetapi juga remaja dan anak-anak. Kondisi tersebut memicu terjadinya peningkatan ekonomi bagi masyarakat yang terlibat langsung dalam bisnis tersebut. Untuk wilayah domestik, tujuan pengiriman merata di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti ke daerah Sulawesi, Sumatra Barat, Bengkulu, Sungai Dareh, dan sejumlah wilayah lainnya di Jawa Barat. Pengiriman ke luar negeri didominasi ke negara Australia, Tiongkok, serta Rusia.
Jadi distribusi batu akik sudah sangat melonjak baik dari dalam negeri maupun diluar negeri sehingga batu akik dapat mengurangi krisis moneter yang sedang dialami sekarang.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Produksi, Konsumsi, dan Distribusi itu saling berhubungan satu sama lain yaitu berkecimpung di bagian ekonomi baik makro maupun mikro ekonomi. Produksi adalah awal dari melakukan kedua hal selanjutnya karena produksi artinya menghasilkan dan konsumsi yaitu memakai, dan distribusi yaitu pemasaran.

B.     Saran
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan agar para membaca dapat memahami inti dari pembahasan kegiatan ekonomi ini secara sederhana yang kemudian dapat diperdalam lagi pemikiran pembaca masing-masing. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan suatu argument. Jika terdapat kekurangan, dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran  yang membangun agar pada kesempatan selanjutnya penulis dapat menuliskan makalah yang lebih baik.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Pramuka di Dunia dan di Indonesia